Friday, April 16, 2010

Beli Properti di Luar Negeri, Ada Kiatnya Lho!

KOMPAS.com — Membeli properti di luar negeri tidak semudah membeli baju di mal yang langsung bisa diambil, dibayar, lalu dibawa pulang. Sebelum membeli properti di luar negeri, Anda harus memahami aturan-aturan yang berlaku di dua negara tersebut.

Nah, yang pertama harus dipahami adalah aturan kepemilikan properti oleh warga negara asing (WNA). Di Indonesia, WNA tidak akan mendapatkan hak milik bila membeli properti. Namun, tidak demikian di luar negeri. “Ada yang bisa menjadi hak milik, tapi ada juga yang hak guna,” kata Anton Sitorus, Manajer Riset Jones Lang La Salle.

Presiden SBY: Pembangunan Infrastruktur Melesat dalam Lima Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia terus meningkatkan laju pembangunan infrastruktur. Bahkan, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukan perkembangan berarti.



Menurut Presiden beberapa contoh nyata antara lain dalam kurun waktu 2004 hingga 2009 jalan-jalan nasional sudah bertambah ribuan kilometer (km) dari 343.000 Km pada 2004 menjadi 391.000 Km pada tahun 2009.

Selain itu, di kawasan perbatasan telah dibangun jalan sepanjang 670,2 Km. Adapun pembangunan jalan di wilayah pulau-pulau terluar sepanjang 571,8 Km.

Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya menghubungkan pabrik-pabrik dengan pasar, tapi juga untuk membawa dokter dan guru ke seluruh pelosok Indonesia. "Dokter dan guru itu bertugas memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan di seluruh pelosok tanah air. Ini contoh nyata infrastruktur berkait erat dengan peningkatan kesejahteraan rakyat," ujar Presiden saat membuka acara Asia Pasific Infrastructure Conference, Kamis (15/4).

Selain itu, menurut Presiden jaringan telepon yang pada tahun 2004 baru 7,8 juta sambungan kini telah meningkat menjadi 30 juta sambungan. Jumlah sambungan telepon seluler meningkat dari 12 juta menjadi 140 juta sambungan. "Jumlah pengguna internet juga meningkat pesat dari 8 juta jiwa pada tahun 2004 menjadi 30 juta jiwa tahun ini," kata Presiden.

Di bidang infrastruktur perumahan, kata Presiden, puluhan ribu rumah baru layak huni, rumah susun sederhana sewa (rusunawa), serta rumah susun sederhana milik (rusunami) telah dibangun melalui kerjasama yang baik dengan pihak swasta.

Kemudian, sarana air minum telah tersedia untuk melayani 11,07 juta jiwa. Lalu pengembangan sistem pengelolaan air limbah telah tersebar di 280 Kabupaten/Kota dan pengelolaan sampah telah tersedia di 360 Kabupaten/Kota.

Bukan itu saja, di bidang energi rasio elektrivitas telah tercapai 65,1 persen. "Listrik di setiap kecamatan perbatasan juga telah tersedia," tuturnya. (Hans Henricus/KONTAN)


sumber artikel :
http://properti.kompas.com/read/xml/2010/04/15/16424425/presiden.sby.pembangunan.infrastruktur.melesat.dalam.lima.tahun.ini