Wednesday, April 10, 2013

Profesi penilai aset: Mahal lantaran langka

Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui profesi penilai. Padahal, profesi ini menarik untuk digeluti. Objek penilaian juga banyak; mulai dari aset pemerintah, jaminan kredit bank, hingga aset perusahaan. Tarif jasanya menggiurkan.

Bank Dunia peringatkan ancaman bubble properti

JAKARTA.
Setelah konsultan properti Knight Frank memperingatkan adanya tanda-tanda beberapa sektor properti sudah tak mencerminkan harga sebenarnya alias bubble, kini giliran Bank Dunia (World Bank) memberi peringatan serupa.
Dalam laporan bertajuk Indonesia Economic Quarterly yang dirilis 18 Maret 2013, Bank Dunia menyatakan properti Indonesia bisa berisiko mengalami bubble. Indikatornya adalah terjadi kenaikan harga dan kredit properti yang kuat sepanjang tahun 2012, terutama di sektor apartemen, ritel, perkantoran, serta kawasan industri di Jakarta.

Mabuk bubble properti


RATNA tersenyum lebar. Ia baru saja menjual rumah toko miliknya di daerah Tangerang dengan harga Rp 2,3 miliar. Ruko ini ia beli dari Budi setahun lalu seharga Rp 1,6 miliar. Suami Ratna sempat tidak setuju. Pasalnya, suami Ratna tahu bahwa Budi baru saja menerima ruko tersebut dari pengembangnya dan harga belinya hanya Rp 800 juta. Artinya Budi menikmati keuntungan 100% dalam waktu singkat. Kini, giliran Ratna menikmati manisnya cuan tersebut.